Jumat, 15 Juni 2012

Penyebab Freemason Bermain dengan Simbol


Sihir sigil (istilah yang berasal dari sigillum Latin, yang berarti “segel”, meskipun mungkin juga terkait dengan סגולה Ibrani yang berarti arti “kata, tindakan, atau item efek spiritual”) adalah sihir yang digunakan oleh para penganut aliran satanisme.

Sihir ini merupakan sebuah sihir yang menggunakan simbol-simbol tertentu (simbol yang digunakan oleh aliran satanisme) agar bisa dilihat oleh mata kita.

Pakar ahli otak mengatakan, bahwa beberapa gambar, bentuk, dan warna itu bisa mempengaruhi otak kita, khususnya otak reftilian (insting), sehingga secara naluriah otak kita bekerja cenderung menggunakan insting hewani.

Yang artinya, pemikiran kita lebih bersifat emosional, tidak mementingkan rasionalitas, atau baik dan buruknya. Pemikiran emosional akan menyebabkan seseorang merasa hal-hal yang dipikirkan dan yang dirasakannya itu berasal dari dirinya sendiri, meski kenyataan pemikirannya itu hasil dari berbagai pengaruh lingkungan yang membentuknya.

Pada Kongres Amerika tahun 1985 Dr. Joe Stussy mengatakan : “para ahli berpendapat, ketika pikiran sadar menyerap dan memahami pesan-pesan yang terlihat dan terdengar, pikiran bawah sadar bekerja untuk menguraikan pesan-pesan tersembunyi”.

Reptilian Brain (otak reptil) adalah bagian “insting” dari otak. Bagian otak inilah yang diserang dengan propaganda simbolisme dan ilmu sihir sigil. Mengkondisikan otak dan fikiran kita untuk masuk kedalam tahap kesadaran yang dapat dengan mudah dimanipulasi dan dikendalikan, agar dapat menerima segala kerusakan dan penyesatan yang mereka sebarkan ke tengah-tengah masyarakat.

Televisi, Alat Sihir Dajjal
Aliran satanisme sangat faham akan hal ini. Sehingga mereka melakukan sihir tersebut dengan gencarnya, melakukan propaganda simbol-simbol satanisme. Bahayanya, sihir sigil ini dipublikasikan bukan oleh para penyihir yang mengucapkan mantra-mantra seperti dukun, bukan sama sekali. Tapi, sihir sigil ini digembor-gemborkan oleh para bintang rockstar, oleh para pemain band-band terkenal, pembuat film ANIMASI, bahkan banyak sekali para artis yang melakukan hal ini, karena sebagian besar dari mereka adalah pengikut aliran satanisme. Lihat saja para artis dan para pemain band, kebanyakan dari mereka selalu menggunakan pakaian, aksesoris, kalung, gelang, dll yang menggambarkan simbol-simbol setan.

Tujuannya memamerkan dan memperlihatkan simbol-simbol setan tersebut tiada lain untuk mempengaruhi si penglihat. Sebab, ketika mereka melihatnya (terlebih jika sering melihatnya) akan mempengaruhi otak reptiliannya, sehingga otak emosionalnya terbuka lebar. Nah, saat otak emosionalnya itu terbuka, lirik-lirik lagu tersebut akan masuk ke dalam pikirannya tanpa dipikirkan baik dan buruknya, bahkan logis atau tidaknya, mereka hanya akan tertarik, lalu, terpengaruhlah dengan pesan-pesan itu.

Untuk contoh kasus bisa anda lihat lagu Jhon Lennon (The Beattles), “Imagine”. Lagu itu menyelipkan beberapa kalimat yang menjadi tujuan satanisme, yakni membentuk dunia baru, dunia tanpa agama dan negara, atau dalam kata lain, dunia tanpa aturan.

Tujuan aliran satanisme tiada lain untuk menghancurkan dunia moral, terlebih agama. Dan objek mereka adalah para generasi muda. Dan terbukti, anak muda zaman sekarang kebanyakan gaya hidupnya urak-urakan, masa muda adalah masa bersenang senang, mabuk-mabukan, nge-drags, seks bebas, perkelahian, kesombongan, prinsip pertemanan yang buruk, dll. Tanpa terasa, pengaruh simbol dan pesan satanis yang berupa kata, audio, atau visualisasi merasuki diri mereka.

Dan akhirnya mereka menganggap pemahaman itu berasal dari dirinya sendiri. Padahal tidak, mereka bukan hidup dengan dirinya sendiri. Mereka hidup dibentuk oleh para satanis. Sebab, satanis bertujuan menghancurkan dunia. Mereka bertujuan menciptakan dunia baru, dunia tanpa tuhan dan aturan. Seperti di dalam buku The Book of Law aliran satanis (Alister Crowley). “lakukanlah kehendakmu, sebab itulah keseluruhan hukum”.

Mereka hanya menginginkan seluruh manusia untuk tidak berhukum dengan ajaran keyakinan yang benar. Dan mereka mengalihkan pandangan kita dari Idola (Suri Tauladan) yang semestinya (Rasulullah saw). Sadarkah kita para remaja dengan pernak-pernik yang kita gunakan? Bagaimana dengan busana kita? 

Tidak ada komentar: